5 Makanan Khas Kalimantan Tengah



Berburu 5 Makanan Khas Kalimantan Tengah Paling Enak

https://wisatatempat.com/makanan-khas-kalimantan-tengah/


Penduduk asli Kalimantan Tengah yaitu Suku Dayak. Cara hidup dan adat istiadat dapat  dilihat dari macam-macam bentuk bangunan khas. Mulai dari rumah adat suku dayak serta pakaian-pakaian adat. Budaya Dayak merupakan budaya yang  berbudi luhur serta eksotis dari mulai kesehariannya
Suku Dayak terbagi ke dalam enam rumpun yaitu rumpun Iban, rumpun Apokayan, rumpun Murut, Kenya dan Bahau, rumpun Ot Danum Ngaju, rumpun Punan, dan rumpun Klemantan atau bisa dibilang Kalimantan. Kalimantan Tengah dikenal kuat dengan peradaban budaya. Ada sekitar kurang lebih 46,62 persen dari semua jumlah penduduk asli di provinsi tersebut merupakan etnis Dayak.
Orang yang berasal dari luar daerah, seperti suku Jawa maupun Banjar banyak bermukim di Kalimantan Tengah. Hal tersebut juga mempengaruhi kuliner khas dari Kalimantan Tengah. Kalimantan Tengah memiliki wisata kuliner yang tidak kalah enak dengan kuliner daerah lainnya. Berikut ulasan makanan khas Kalimantan Tengah.

1. Juhu Umbut Sawit


Juhu umbut sawit merupakan sayuran khas suku Dayak Ngaju. Sayuran ini diambil dari bongkol pohon kelapa. Bentuk serta warna tidak jauh berbeda dengan rebung yang berwarna putih. Perbedaannya terdapat pada rasa. Sayuran ini sangat jauh lebih manis rasanya daripada rebung. Hal ini karena sayur umbut sawit ini asalnya dari kelapa. Makanan ini disajikan saat acara syukuran maupun acara pernikahan.
Suku Dayak menyukai sayuran ini walau masih  mentah. Basanya juhu umbut sawit ini dimakan dengan sambal.  Juhu umbut sawit menjadi hidangan wajib saat upacara-upacara adat di zaman dulu.

2. Juhu Umbut Rotan


Rotan dapat dijadikan sebagai bahan utama membuat masakan yang lezat, yaitu juhu umbut rotan. Makanan ini merupakan sebuah kuliner khas yang dimiliki oleh suku Dayak. Umbut rotan disebut dengan uwut nang’e. Makanan ini bisa dibilang cukup unik, sebab memakai bahan utama rotan muda ataupun tunas yang telah tumbuh pada pangkal rotan.
Tekstur  pada rotan muda masih sangat kenyal serta tidak terlalu keras bukan seperti pada rotan yang sudah tua. Bedanya, umbut rotan ini hanya dapat dipakai sebagai sayuran. Tidak sama seperti rebung. Rasa dari rotan muda sedikit agak pahit dan juga gurih, sehingga memerlukan bumbu khusus dalam sebuah proses memasaknya.
Langkah pertama, yakni rotan muda dibersihkan kulitnya, lalu dipotong-potong dalam ukuran yang kecil. Umumnya umbut rotan dimasak bersamaan juga dengan ikan baung serta terong asam. Juhu umbut rotan mempunyai rasa yang gurih, asam, serta agak kepahit-pahitan, berpadu dengan rasa manis dari daging ikan.

3. Kalumpe / Karuang


Kalumpe atau biasa disebut karuang, merupakan sayuran yang dibuat dari bahan daun singkong yang ditumbuk sampai halus. Nama Kalumpe diambil dari bahasa Dayak Maanyan serta karuang. Sebutan sayuran ini juga diambil dari bahasa Dayak Ngaju.
Cara untuk membuat kalumpe sangat mudah. Daun singkong ditumbuk halus, lalu dicampur dengan terong pipit atau terong kecil. Setelah halus, ditambah bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, lengkuas yang sudah dihaluskan, dan serai. Cara penyajiannya dapat menggunakan sambal terasi dan nasi hangat.

4. Wadi Khas Kalimantan Tengah

Wadi merupakan makanan yang terbuat dari bahan utama ikan atau daging babi. pembuatan Wadi ini dengan cara dibusukkan. Tetapi pembusukan ini tidak dibiarkan  begitu saja. sebelum disimpan, ikan ataupun daging dilumuri dengan bumbu-bumbu yang terbuat dari beras ketan putih. Dapat juga dari biji jagung yang sudah disangrai hingga kecokelatan. Lalu ditumbuk dengan cara manual maupun di blender.
Di dalam bahasa Dayak Maanyan, bumbu ini sering disebut juga dengan sa’mu, sedangkan dalam bahasa Dayak Ngaju sering disebut juga dengan kenta. Dengan cara pertama pembuatannya yakni ikan maupun daging yang akan diolah tersebut dibersihkan terlebih dahulu, setelah itu direndam kurang lebih selama 5 sampai 10 jam di dalam air garam.
Daging maupun ikan diangkat. Dibiarkan sampai mengering. Jika cukup kering, ikan atau daging dicampur dengan sa’mu hingga merata. Lalu daging disimpan ke dalam kotak kaca, stoples, ataupun plastik yang kedap udara serta ditutup rapat-rapat.
Daging disimpan sekitar 3 sampai 5 hari. Untuk daging disarankan simpan lebih dari 1 minggu. Jika telah selesai, wadi harus diolah dulu yakni dengan cara digoreng atau dimasak.
Walaupun pembuatannya mudah, jika terjadi kesalahan sedikit dalam memasukan bumbu-bumbunya serta pada saat perendamannya, maka dapat membuat wadi menjadi tidak lezat lagi atau bahkan tidak bisa di makan. Oleh sebab itu ada orang-orang tertentu yang mempunyai keahlian khusus untuk dapat membuat wadi yang lezat.

5. Bangamat

Nama Bangamat diambil dari bahasa Dayak Ngaju, atau juga dapat disebut dengan Paing. Diambil dari bahasa Dayak Maanyan, yakni masakan tradisional khas dari Dayak yang dibuat dari bahan utama kelelawar besar ataupun kalong. Kelelawar yang digunakan kelelawar jenis pemakan buah. Ukuran tubuh paling besar dari jenis kelelawar lain. Tidak menggunakan kelelawar jenis penghisap darah dan pemakan serangga.
Untuk orang Dayak sendiri mempunyai ciri-ciri yang sangat khas dalam pembuatannya. Bangamat yang akan dimasak terlebih dulu,  dibersihkan dengan membuang kuku, bulu kasar ditekuk dan juga punggung, serta usus. Bagian sayap, bulu dan daging  dimasak.
Untuk orang-orang Dayak Ngaju, bangamat dimasak dengan bumbu-bumbu yang lebih banyak. Sedangkan jika untuk Dayak Maanyan, bangamat dimasak dengan bumbu-bumbu seperti serai dan juga daun pikauk atau daun yang mempunyai rasa asam.
Bangamat sering dimasak bersama sayuran hati batang pisang yang sudah dipotong-potong. Umumnya menggunakan pisang kipas. Juga dapat dimasak bersama dengan sulur keladi yang telah dipotong-potong.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wisata Alam Bukit Tangkiling, Kalimantan Tengah

Profil Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo - STIPRAM Yogyakarta